Artikel

Pernah alami Mimisan? Seberapa bahayakah Mimisan?

Dalam istilah medis, mimisan dikenal juga dengan sebutan epistaksis. Kondisi ini dapat dialami siapa saja dan terjadi kapan saja. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai penyebab mimisan dan langkah penanganannya sebagai bentuk pertolongan pertama.

Mimisan dapat terbagi menjadi dua jenis sesuai lokasi perdarahannya, yaitu mimisan anterior dan mimisan posterior :

Mimisan Anterior Mimisan Posterior
Mimisan anterior terjadi karena pembuluh darah di hidung bagian depan rusak atau robek, sehingga terjadi perdarahan. Umumnya, mimisan anterior sering terjadi pada anak-anak. Mimisan posterior terjadi karena pembuluh darah di bagian belakang hidung rusak atau robek. Mimisan posterior ini biasanya lebih sering terjadi pada lansia.

·     Demam atau peningkatan suhu tubuh

·     Udara yang panas atau kering, sehingga membuat hidung menjadi iritasi

·     Rhinitis alergi berulang atau sedang kambuh

·     Sinusitis berulang atau sedang kambuh

·     Kebiasaan mengorek hidung dengan kuku yang taja

·      Operasi hidung

·      Tumor di rongga hidung

·      Aterosklerosis

·      Leukimia

·      Hipertensi

·      Hemofilia

·      Patah tulang hidung akibat trauma fisik, misalnya akibat pukulan atau terjatuh

·      Efek samping obat-obatan, seperti aspirin, warfarin, dan heparin

 

Ketika terjadi mimisan, berikut merupakan pertolongan pertama yang harus dilakukan:

  1. Bersihkan lubang hidung agar jalan nafas tetap aman
  2. Dudukkan pasien dengan posisi kepala sedikit menunduk
  3. Tekan kedua sisi hidung selama 10 menit
  4. Bila perlu kompres dengan es
  5. Kalau pendarahan tidak segera berhenti, segera bawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD)

 

Untuk mencegah terjadinya mimisan, berikut merupakan cara yang harus dilakukan.

  1. Jangan mengorek lubang hidung
  2. Jangan berpanas-panasan
  3. Jangan membuang ingus terlalu keras
  4. Jangan lakukan aktivitas fisik berlebihan

 

Jika intensitas mimisan darah yang keluar sangat banyak cepat konsultasi dengan dokter agar diketahui pasti penyebabnya dan segera mendapatkan pengobatan.

Share