Latar Belakang
Mata adalah jendela dunia, ungkapan yang sering terdengar jika berbicara tentang organ atau pancaindera penglihatan. Mata juga bisa mencerminkan hati dan pikiran kita, ekspresi seseorang bisa terlihat dari sorot mata seseorang tersebut. Indera penglihatan memang sangat penting artinya buat peran dan fungsinya bagi tubuh manusia.
Bagian penting dari mata yaitu Retina yang memiliki jaringan saraf berlapis, sensitif pada cahaya, sehingga cahaya tersebut difokuskan pada retina dan disalurkan ke otak melalui saraf optik.
Ada salah satu penyakit mata yang perlu kita ketahui yaitu Retinopati diabetic, penyebab gangguan penglihatan kelima dan penyebab kebutaan keempat di dunia menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sementara pada tahun 2010 di Indonesia, angka kejadian retinopati diabetik pada penderita diabetes sebesar 42,6%. Pada awalnya, retinopati diabetik sering kali hanya menunjukkan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali. Namun, apabila tidak ditangani, retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan.
Penyebab Kerusakan retina pada penderita Diabetes (Retinopati Diabetik)
Retina membutuhkan pasokan darah dari pembuluh darah di sekitarnya. Pada penderita diabetes yang memiliki kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah secara bertahap sehingga asupan darah ke retina berkurang. Penyumbatan retina akan memicu terbentuknya pembuluh darah baru guna mencukupi kebutuhan darah. Namun, pembuluh darah yang baru ini tidak berkembang sempurna sehingga rentan pecah atau rusak.
Faktor resiko Retinopati Diabetik
- Lama waktu menderita Diabetes
- Kontrol penyakit Diabetes yang kurang baik
Gejala Retinopati Diabetik sebagai berikut:
- Penglihatan buram
- Terdapat area yang gelap atau kosong pada penglihatan (area gelap karena adanya perdarahan retina)
Ilustrasi tampak pada gambar dibawah ini
Deteksi Awal Retinopati Diabetik
Dalam pemeriksaan mata maka deteksi awal pada penderita retinopati diabetik
- Setidaknya terdapat satu mikroaneurisma (Perubahan vaskular yang dapat diamati pada retinopati diabetik) – merupakan tanda awal yang dapat terdeteksi secara klinis
- Perdarahan retina
Gambar pemeriksaan retina normal dan Retinopati Diabetik
Pencegahan Retinopati Diabetik
- Pengobatan dan konsultasi rutin pada dr. Spesialis Mata dan Internist
- Lakukan Deteksi Dini karena biasanya muncul tanpa gejala
- Lakukan pemeriksaan secara rutin pada penderita Diabetes minimal 1 tahun sekali
Pengobatan Retinopati Diabetik
Pengobatan retinopati diabetik tergantung pada tingkat keparahannya. Pada pasien retinopati diabetik tahap awal, pengobatan belum diperlukan. Meski demikian, dokter akan menganjurkan pasien untuk mengontrol kadar gula darah dan kesehatan mata secara berkala.
Sedangkan pada kasus retinopati diabetik tahap lanjut, dokter dapat menyarankan sejumlah prosedur medis sebagai tindak lanjut.
Kesimpulan
- Jika kita menderita Diabetes lakukan pengobatan sedini mungkin dan teratur untuk mencegah terjadinya Retinopati Diabetes
- Gejala Retinopati Diabetik sering tidak dirasakan oleh penderita Diabetes.
- Lakukan pemeriksaan setahun sekali dan konsul dengan dr. Spesialis Mata dan Internist
Referensi
- https://www.alodokter.com/retinopati-diabetik
- http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/22841/1/pdf: Retinopati Diabetik
- https://perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2020/10/Pola-Rujukan-Pasien-Retinopati-Diabetik-di-Pusat-Rujukan-Tersier-Pusat-Mata-Nasional-Rumah-Sakit-Mata-Cicendo-Indonesia-tahun-2016-2019.Daniel-Cevry-Edi-Maulana.pdf